Bank Syariah Mandiri (BSM), pemimpin pasar perbankan syariah Indonesia,
menetapkan untuk menjadi bank dengan aset terbesar ke sepuluh di Indonesia tahun 2015. Beberapa proyek telah dibuat. Salah satunyadalah ‘pengembangan website’ yaitu untuk mendatangkan nasabah sebanyak-banyaknya. Tugas akhir ini menguraikannya dari sudut pandang teori pertumbuhan layaknya virus (viral growth) digabung dengan Resource-Based
View (RBV) untuk keunggulan kompetitif berkelanjutan(sustainable competitive advantage, SCA). Terdapat celah yang harus dipenuhi yaitu ketiadaan alat untuk memelihara para pemimpin opini (opinion leaders). Untuk itu, BSM perlu membuat alat tersebut. Untuk mencocokkan alat tersebut dengan kondisi pasar, beberapa pendekatan pemasaran digunakan
seperti segmentasi, targetasi, pemerekkan, dan bauran pemasaran.Untuk menjadikan alat tersebut sukses dalam mendatangkan nasabah, dua proyek direkomendasikan, yaitu penyediaan alat tersebut dan pembuatan struktur organisasi baru.