digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada penelitian terdahulu, biomassa mikroalga laut Thalassiosira sp. telah dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk produksi biodiesel dan menghasilkan limbah residu berupa dinding sel yang mengandung biosilika berpori nano. Nanobiosilika ini dapat dimanfaatkan sebagai matriks untuk kolom gel filtrasi. Pada penelitian ini, nanobiosilika dari Thalassiosira sp. dipelajari sebagai matriks untuk kolom pemisahan. Untuk memperoleh nanobiosilika, lipid harus diekstrak dari sel kemudian dicuci dengan asam dan dikalsinasi pada 600oC dengan laju pemanasan 3oC/menit selama 6 jam. Topologi permukaan dan kandungan kimia nanobosilika yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan mikroskop elektron pemindai-spektroskopi pemancar energy (SEM-EDS). Nanobiosilika dari Thalassiosira sp. diaplikasikan sebagai matriks untuk kolom gel filtrasi untuk memisahkan campuran protein BSA dan lisozim. Hasil penelitian menunjukkan 1 g nanobiosilika dapat dihasilkan dari 100 g sel basah Thalassiosira sp. Topologi nanobiosilika Thalassiosira sp. putih adalah berbentuk bulat dengan pori berukuran 80–400 nm yang terdistribusi secara acak pada permukaan. Kandungan SiO2 pada dinding sel basah dan nanobiosilika tanpa pengasaman berturut-turut adalah 10,85% dan 93,79% (w/w). Pemisahan campuran BSA dan lisozim dengan kromatografi kolom berbasis matriks nanobiosilika menghasilkan dua kumpulan fraksi potein pada no. 15-17 dan 20-21. Melalui analisis SDS-PAGE, satu pita protein dengan massa molekul 66 kDa dari fraksi 1517 diidentifikasi sebagai BSA, Namun, tidak ada pita protein dari fraksi 2021 diamati akibat jumlah protein terlalu sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa nanobiosilika Thalassiosira sp. dapat diaplikasikan untuk pemisahan protein.