Pada penelitian terdahulu, biomassa mikroalga laut Thalassiosira sp. telah dimanfaatkan
sebagai bahan baku untuk produksi biodiesel dan menghasilkan limbah residu berupa
dinding sel yang mengandung biosilika berpori nano. Nanobiosilika ini dapat dimanfaatkan
sebagai matriks untuk kolom gel filtrasi. Pada penelitian ini, nanobiosilika dari Thalassiosira
sp. dipelajari sebagai matriks untuk kolom pemisahan. Untuk memperoleh nanobiosilika,
lipid harus diekstrak dari sel kemudian dicuci dengan asam dan dikalsinasi pada 600oC
dengan laju pemanasan 3oC/menit selama 6 jam. Topologi permukaan dan kandungan kimia
nanobosilika yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan mikroskop elektron
pemindai-spektroskopi pemancar energy (SEM-EDS). Nanobiosilika dari Thalassiosira sp.
diaplikasikan sebagai matriks untuk kolom gel filtrasi untuk memisahkan campuran protein
BSA dan lisozim. Hasil penelitian menunjukkan 1 g nanobiosilika dapat dihasilkan dari 100
g sel basah Thalassiosira sp. Topologi nanobiosilika Thalassiosira sp. putih adalah
berbentuk bulat dengan pori berukuran 80–400 nm yang terdistribusi secara acak pada
permukaan. Kandungan SiO2 pada dinding sel basah dan nanobiosilika tanpa pengasaman
berturut-turut adalah 10,85% dan 93,79% (w/w). Pemisahan campuran BSA dan lisozim
dengan kromatografi kolom berbasis matriks nanobiosilika menghasilkan dua kumpulan
fraksi potein pada no. 15-17 dan 20-21. Melalui analisis SDS-PAGE, satu pita protein
dengan massa molekul 66 kDa dari fraksi 1517 diidentifikasi sebagai BSA, Namun, tidak
ada pita protein dari fraksi 2021 diamati akibat jumlah protein terlalu sedikit. Hal ini
menunjukkan bahwa nanobiosilika Thalassiosira sp. dapat diaplikasikan untuk pemisahan
protein.