digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lahan merupakan tempat manusia melakukan aktifitas, karena berbagai kepentingan dan perkembangan jumlah penduduk, banyak lahan yang digunakan tidak sesuai dengan fungsinya, menyebabkan kerusakan pada lahan. Kerusakan lahan menyebabkan hilangnya fungsi produksi sebagai sumber pangan juga fungsi tata air sebagai tempat penyimpanan air tanah dan area resapan air hujan, hal ini mengindikasikan terjadinya lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kekritisan lahan berdasarkan kriteria yang ada, selanjutnya dilakukan pemodelan prediksi tingkat kekritisan lahan di kawasan lindung kabupaten Bandung Barat, yang hasilnya dapat digunakan untuk penyusunan rekomendasi prioritas rehabilitasi atau konservasi lahan kritis. Metode penelitian untuk mengidentifikasi tingkat kekritisan lahan dilakukan melalui analisis data spasial dan overlay dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan software ArcGis 9.3 terhadap data spasial kriteria penentu lahan kritis yang meliputi citra Landsat 5 TM untuk identifikasi kondisi tutupan vegetasi, data spasial erosi untuk identifikasi kondisi tingkat bahaya erosi, dan data DEM untuk identifikasi kemiringan lereng. Sedangkan pada metode prediksi tingkat lahan kritis, dilakukan analisis regresi linier berganda untuk membentuk persamaan matematika dengan mengkaji hubungan antara tingkat kekritisan lahan (variabel terikat) dengan kriteria penentu lahan kritis (variabel bebas). Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan tingkat kekritisan lahan di seluruh kawasan lindung sudah memasuki kategori agak kritis dan setelah dilakukan uji regresi, didapatkan persamaan prediksi tingkat kekritisan lahan dengan ketelitian yang baik dan diketahui bahwa data spasial yang digunakan sebagai kriteria lahan kritis berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekritisan lahan.