Cekungan Tarakan merupakan cekungan sedimentasi yang terletak di bagian Timur Laut Kalimantan, wilayah Indonesia, tepatnya pada wilayah pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur, meliputi bagian onshore Kalimantan dan pulau-pulau kecil di sekitarnya serta bagian offshore di sebelah Timur. Bentuk Cekungan Tarakan ini membuka ke arah Timur. Cekungan Tarakan dibatasi oleh Tinggian Sampoerna di bagian Utara, Tinggian Kuching di bagian Barat, Pegunungan Mangkalihat di bagian Selatan, dan membuka ke arah Timur sampai ke Selat Makasar. Cekungan Tarakan dapat dibagi menjadi empat Sub-Cekungan, yaitu Sub-Cekungan Tarakan, Sub-Cekungan Berau, Sub-Cekungan Tidung, dan Sub-Cekungan Muara.
Penelitian dilakukan pada sumur-sumur pemboran yang terletak di Sub-Cekungan Tarakan. Stratigrafi yang berkembang di Sub-Cekungan Tarakan disusun oleh batuan sedimen klastik yang cukup tebal berumur Eosen-Kuarter terdiri dari Formasi Meliat, Formasi Tabul, Formasi Santul, dan Formasi Tarakan yang diendapkan pada lingkungan pengendapan Delta. Beberapa lapangan minyak dan gas yang terdapat pada Sub-Cekungan Tarakan umumnya berproduksi dari reservoir batupasir yang terdapat pada formasi tersebut di atas. Cukup banyak lapisan-lapisan batupasir yang berkembang pada setiap formasi dengan sifat fisik yang baik dan memadai untuk berfungsi sebagai reservoir serta memeliki ketebalan lapisan yang cukup tebal mencapai 25 meter, namun tidak semua lapisan batupasir tersebut merupakan penghasil hidrokarbon.
Pemodelan geometri batupasir pada interval Formasi Tabul, Sub-Cekungan Tarakan dilakukan dengan pendekatan Geostatistik. Batupasir pada Formasi Tabul memiliki geometri berupa channel dan bar yang diendapkan pada lingkungan pengendapan Tide-Dominated Delta. Channel berkembang pada arah W-E dampai NW-SE yang merupakan arah membukanya cekungan (basinward). Bar berkembang searah dengan arah pasang surut (tidal) sehingga disebut juga Tidal Bar yang merupakan bentuk endapan khas yang terdapat pada lingkungan pengendapan Tide-Dominated Delta.
Lapisan batupasir tersebut diendapkan berulang-ulang dalam beberapa sikuen pengendapan berselingan dengan pengendapan batulempung, dan batubara yang merupakan ciri khas tipe pengendapan di daerah Delta.