Permasalahan geoteknik yang terjadi adalah berupa masalah kelongsoran lereng timbunan pada stasiun gas yang berada di daerah Kepulauan Riau. Masalah instabilitas pada lereng di lokasi stasiun gas ini telah terjadi sejak masa pembangunan dilakukan, yaitu semenjak tahun 2002. Pada tahun 2004 dilakukan perbaikan lereng dengan cara memasang counterweight, tetapi masalah
instabilitas lereng masih tetap terjadi. Terakhir, pada tahun 2006 dilakukan pengurangan massa tanah pada daerah atas timbunan dengan tujuan agar menaikkan angka keamanan dari lereng tersebut. Namun demikian, hasil
pengamatan visual menunjukkan adanya retak-retak dipermukaan yang mengindikasikan masih terjadi kelongsoran. Hal ini dikuatkan dengan hasil pengamatan inklinometer. Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis back calculation untuk memastikan mekanisme kelongsoran sesuai dengan pengamatan inklinometer. Hasil analisis digunakan sebagai dasar dalam analisis perkuatan
lereng. Metode yang dipakai dalam analisis stabilitas lereng ini adalah metode elemen hingga dan diverifikasi dengan menggunakan metode keseimbangan batas. Sedangkan alternatif perkuatan yang diuji adalah perkuatan dengan menggunakan bored pile dan ground anchor. Hasil yang ditunjukkan dari analisis perkuatan dengan menggunakan perkuatan bored pile dan ground anchor didapat angka
keamanan yang lebih dari 1,25.