Jaringan pipa minyak Duri – Dumai dengan material baja API 5L grade B dengan diameter 30 dan 36 inci, telah beroperasi sejak tahun 1970 dan 1958. Sebagai pembanding, digunakan jaringan pipa gas segmen Cilamaya-Tegalgede. Jaringan pipa gas ini menggunakan API5L X52 dengan diameter 24 inci dan telah beroperasi sejak tahun 1977. Lamanya operasi telah menyebabkan kedua jaringan pipa mengalami korosi akibat interaksi dengan lingkungan. Pada tugas akhir ini dilakukan pemodelan cacat korosi pada kedua jenis jaringan pipa tersebut sebagai jenis cacat retak.
Data yang digunakan dalam kedua metode analisis adalah data hasil inline inspection (ILI) dengan intelligent pigging yang dilakukan pada tahun 2006, dengan metode deteksi Magnetic Fluks Leakage (MFL) pada jaringan pipa minyak Duri – Dumai. Untuk jaringan pipa minyak Duri – Dumai ini memiliki tekanan operasi 24 psi, sedangkan pada jaringan pipa gas segmen Cilamaya –Tegalgede memiliki tekanan operasi 255 psi. Metode Failure Assessment Diagram dalam rumusan Fitness for Service dipakai utnuk melihat kondisi cacat apakah berada di dalam daerah aman atau justru berada di daerah kurang aman. Analisis di dasarkan pada kode standar API RP-579. Dalam analisis menggunakan FAD ini, digunakan dua
kriteria utama yaitu rasio ketangguhan, perbandingan antara factor intensitas tegangan untuk tiap ukuran cacat terhadap ketangguhan retak material dan rasio
pembebanan, yaitu perbandingan antara tegangan yang bekerja pada suatu ukuran cacat dengan nilai SMYS material. Terdapat dua tahap evaluasi yang dilakukan
dengan metode FAD, yaitu level 2 dan 3, dimana masing-masing tahap evaluasi memiliki tingkat akurasi dan kebutuhan data tertentu.
Dari hasil analisis pada kedua jaringan pipa, yakni jaringan pipa minyak Duri-Dumai dan jaringan pipa Cilamaya-Tegalgede, ternyata metode FAD kurang cocok
dipakai untuk pipa bertekanan rendah, yaitu jaringan pipa Duri – Dumai dengan tekanan operasi pipa 30 inchi sebesar 24 psi. Hal ini disebabkan karena ketika pipa
tersebut sudah bocor akibat korosi, letak data point masih berada di daerah aman.
Dari analisis yang dilakukan, bila jaringan pipa Duri-Dumai dioperasikan pada tekanan 200 psi, estimasi umur sisa adalah 21 tahun, sedangkan untuk jaringan pipa
Cilamaya-Tegalgede memiliki umur sisa 7 tahun.