digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, memiliki luas + 24 km2. Daerah penelitian berada pada koordinat 9175000 m – 9179000 m dan 631000 m – 625000 m pada UTM -49 S. Ketinggian daerah penelitian berkisar 45-150 mdpl, terdiri dari perbukitan dan lembahan. Dari citra SRTM dan pengamatan di lapangan, morfologi daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan, yaitu: Satuan Perbukitan Sayap Antiklin, Satuan Lembah Antiklin, Satuan Perbukitan Antiklin, dan Satuan Dataran Aluvial. Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi 7 satuan tidak resmi, dari tua ke muda, yaitu: Satuan Batugamping, Satuan Napal, Satuan Batulempung, Satuan Batupasir Batulempung, Satuan Breksi, Satuan Batupasir, dan Satuan Endapan Aluvial. Struktur utama daerah penelitian adalah antiklin Plabuhan dan sesar mendatar Klitik. Sejarah geologi daerah penelitian berawal dari pengendapan Satuan Batugamping pada Miosen Akhir-Pliosen Awal di lingkungan Neritik Tengah. Kemudian pada Pliosen terjadi regresi pada Zona Kendeng yang disebabkan pengangkatan, menyebabkan pengendapan sedimen laut dangkal (Pringgoprawiro, 1982). Pada Pliosen Awal terjadi pengandapan Satuan Napal secara selaras di atas Satuan Batugamping, di lingkungan Neritik Tengah. Pada Pliosen Awal-Pliosen Tengah, Satuan Batulempung diendapkan secara selaras di atas Satuan Napal di lingkungan Neritik Tengah. Kemudian disusul dengan pengendapan secara selaras Satuan Batupasir Batulempung pada Pliosen Akhir di lingkungan Neritik Tengah. Pada kala ini terjadi aktivitas gunungapi yang cukup intensif, ditandai dengan hadirnya sisipan tuf yang cukup tebal. Lalu Satuan Breksi secara selaras diendapkan pada Plistosen Awal di lingkungan laut dangkal-darat. Pada kala ini Zona Kendeng muncul ke permukaan akibat pengangkatan yang berlangsung sejak Pliosen. Lalu pada Plistosen Tengah, Satuan Batupasir diendapkan secara selaras di atas Satuan Breksi di lingkungan fluvial. Kemudian terjadi gaya tektonik kompresional dengan arah tegasan utama Utara-Selatan menyebabkan semua satuan batuan di daerah penelitian mengalami deformasi membentuk antiklin Plabuhan. Gaya tektonik tersebut juga memicu terbentuknya sesar mendatar Klitik yang berarah Baratlaut-Tenggara dengan arah pergeseran menganan naik. Kemudian terjadi proses pengendapan Satuan Dataran Aluvial yang berlangsung hingga sekarang.