Lokasi belanja dengan konsep minimarket mulai menjamur di dekat lokasi perumahan masyarakat seperti Alfamart dan Indomaret. Hal tersebut pada dasarnya disebabkan keberadaan minimarket yang tergolong ke dalam perdagangan eceran modern ini memiliki konsep strategi penjualan “menjemput bola” (Setiadi, 2007). Dengan perkataan lain, pihak pengusaha yang berkecimpung dalam bisnis usaha perdagangan eceran modern tersebut berusaha mendekatkan lokasi usaha belanja mereka dekat dengan lokasi tempat tinggal masyarakat. Keberadaan lokasi belanja yang beragam pada dasarnya mampu mempengaruhi pola perilaku belanja termasuk keputusan seseorang untuk memutuskan dimana ia akan berbelanja (Simmons and Jones, 1990). Lokasi minimarket yang cenderung untuk berlokasi di sekitar lokasi perumahan pada dasarnya memiliki potensi dalam mengurangi ketergantungan masyarakat dalam berbelanja di pusat perbelanjaan modern skala kota seperti mall, supermarket, ataupun hypermarket yang umumnya berlokasi di sekitar pusat kota. Di sisi lain keberadaan lokasi minimarket yang umumnya terletak berdekatan secara tidak langsung berpotensi menyebabkan daya saing dan nilai jual salah satu atau lebih dari pusat perbelanjaan lainnya menurun. Studi ini dilakukan karena saat ini belum diketahui secara pasti apakah keberadaan lokasi minimarket yang berada di sekitar lokasi tempat tinggal masyarakat mampu menimbulkan perubahan terhadap pola perilaku belanja masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di kecamatan pinggiran Kota Tangerang. Adapun tujuan dari studi ini adalah mengkaji perubahan pola perilaku belanja masyarakat dengan adanya minimarket di kecamatan pinggiran Kota Tangerang. Metode analisis dalam studi ini tergolong ke dalam metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif explorative
Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil analisis dan beberapa temuan studi yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa keberadaan minimarket (Alfamart dan Indomaret) yang ada di empat kecamatan pinggiran Kota Tangerang (Kecamatan Jatiuwung, Periuk, Neglasari dan Benda) menyebabkan perubahan terhadap pola perilaku belanja masyarakat yang ada di sekitarnya. Perilaku belanja seperti lokasi belanja, pelaku belanja, waktu belanja, frekuensi belanja, jarak tempuh dan moda transportasi mengalami perubahan antara sebelum adanya minimarket dengan setelah adanya minimarket. Sedangkan perilaku belanja seperti pengeluaran belanja, jenis barang, lama belanja tidak mengalami banyak perubahan. Di sisi lain, perubahan-perubahan yang terjadi pada perilaku belanja tersebut tidak mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat antara minimarket dengan lokasi belanja sebelumnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar (83% dari responden yang berbelanja di minimarket) masyarakat yang berbelanja di minimarket masih memanfaatkan lokasi belanja mereka sebelum ada minimarket