Permasalahan utama timbulnya inisiatif ini adalah bahwa kompresor gas yang ada di pusat pengolahan gas Bekasap mempunyai kinerja yang rendah dengan peralatan yang sudah tua sehingga mempengaruhi operasi dan pemeliharaan sistem kompresi gas yang telah ada. Pengaruh ini dapat dilihat pada waktu mati kompresor tidak terencana yang makin meningkat sejak tahun 2004. Tujuan dari optimasi ini adalah untuk memperoleh operasi pusat pengolahan gas yang handal dan pemeliharaannya yang lebih mudah dengan melakukan optimasi pada sistem kompresi gas. Rencana optimasi ini sejalan dengan tujuan rencana bisnis perusahaan yang salah satunya adalah untuk meningkatkan kehandalan peralatan dan fasilitas. Dengan kompresor gas yang handal di pusat pengolahan gas Bekasap akan menghasilkan operasi dan pemeliharaan yang selamat, lebih mudah dan handal. Saat ini, pusat pengolahan gas Bekasap mengoperasikan kompresor gas yang menghasilkan sekitar 1,800,000 scfd gas yang berasal dari stasiun pengumpul minyak Bekasap dengan associate gas dan berasal dari sumur gas. Setelah lebih dari 40 tahun beroperasi, kompresor ini mempunyai kehandalan dan availability yang rendah. Ada banyak alternatif yang mungkin untuk mengoptimasi sistem kompresi gas ini
tetapi hanya enam alternatif yang mungkin dilakukan, yaitu: 1. Penggantian kompresor gas terpasang dengan kompresor gas baru dengan tipe dan kapasitas yang sama dengan kompresor terpasang 2. Penggantian kompresor gas terpasang dengan kompresor gas baru dengan tipe sama dengan kompresor terpasang tetapi mempunyai kapasitas lebih kecil 3. Penggantian kompresor gas terpasang dengan kompresor gas baru dengan tipe screw dan mempunyai kapasitas lebih kecil dengan penggerak motor listrik 4. Penggantian kompresor gas terpasang dengan kompresor gas baru dengan sistem eductor. 5. Penggantian kompresor gas terpasang dengan kompresor gas baru dengan tipe sama dengan kompresor terpasang tetapi mempunyai kapasitas lebih kecil dan penggerak motor listrik
6. Perbaikan kompresor gas terpasang dengan overhaul dan perbaikan sistem kontrolnya. Alternatif-alternatif ini akan ditinjau dengan menggunakan Chevron Project Development and Execution Process (CPDEP) sebagai tool oleh perusahaan dalam menjalankan proyek dan tool-tool lainnya dalam manajemen proyek. Tool yang digunakan untuk melakukan pemilihan alternatif yang akan diimplementasikan adalah Com-pair Prioritization, salah satu tool dalam CPDEP. Parameter yang digunakan sebagai kriteria dalam pemilihan alternatif adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisa ekonomi yang berupa NPV, IRR dan payback period digunakan sebagai parameter kuantitatif sedangkan parameter kualitatif akan menggunakan operabilitas,pemeliharaan, keselamatan, waktu yang diperlukan dan resiko dalam pelaksanaan proyek. Dengan menggunakan tool ini, altenatif 5 atau penggantian kompresor gas terpasang dengan kompresor gas baru dengan tipe sama dengan kompresor terpasang tetapi mempunyai kapasitas lebih kecil dan penggerak motor listrik merupakan alternatif terbaik untuk proyek optimasi ini.
Setelah mendapatkan alternatif terpilih, berikutnya adalah rencana implementasinya.Rencananya ini berupa jadwal dan biaya pelaksanaan proyek, sumber daya,
manajemen resiko, kontrol perubahan serta penutupan proyek. Dengan rencana implementasi alternatif terpilih ini diharapkan operasi kompresor gas di pusat pengolahan gas Bekasap menjadi handal dan selamat dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang lebih rendah.