2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP IRFAN DWI ADITYA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Material komposit memiliki banyak keunggulan karena sifat bahan komposit yang
dapat direkayasa sesuai kebutuhan. Material komposit sendiri tersusun dari matriks
yang berfungsi sebagai untuk mentransfer tekanan antara serat penguat melindungi
serat dari kerusakan mekanik, serta serat yang berfungsi sebagai penguat material
komposit itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat mekanik
komposit serat lurus kontinyu, secara khusus dalam pengujian tekan. Penelitian
dilakukan melalui simulasi dan eksperimen. Penelitian dilakukan melalui simulasi
dan eksperimen.
Objek yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis komposit serat lurus
kontinyu, yaitu komposit dengan matriks epoxy dan filler carbon pensil serta matriks
kayu dan filler epoxy. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
Abaqus FEA 6.12 students edition dan memanfaatkan teori yang berdasarkan pada
“rule of mixtures”. Pada bagian eksperimen, dilakukan uji tekan pada objek komposit
yang telah dibuat. Dimensi sampel epoxy yang dibuat adalah 2 cm ×2 cm×5 cm dan
isi pensil yang digunakan berdiameter 0,2 cm. Sedangkan model komposit serat lurus
dengan matriks kayu albasiah dan serat epoxy memiliki dimensi 2,5 cm x 2,5 cm x 5
cm dengan serat berbentuk silinder berdiameter 0,5 cm dengan panjang 5 cm.
ii
Simulasi dilakukan dengan prosedur yang sama dengan prosedur uji tekan yang
dilakukan dengan menggunakan alat Tensilon UCT-5T di P3FT LIPI Bandung yaitu
dengan menerapkan prosedur uji tekan dengan metoda isostrain, dimana matriks
serta serat mengalami perubahan panjang yang sama selama pengujian.
Nampak ada perbedaan antara hasil simulasi dengan perhitungan secara teoritis.
Semakin banyak jumlah serat, maka perbedaannya pun semakin besar. Hal ini sangat
mungkin diakibatkan oleh adanya perubahan dimensi serat ketika proses pembuatan
mesh saat simulasi. Salah satu cara untuk yang mungkin untuk mengurangi perubahan
luas penampang serat pada waktu pembentukan mesh adalah dengan membuat satu
buah serat saja untuk berbagai fraksi volum. Hasil dari model simulasi ini lebih sesuai
dengan gambaran teoritis.
Dari hasil uji tekan, teramati bahwa model komposit dengan matriks epoxy dan serat
isi pensil mengalami penggembungan pada bagian yang ditekan langsung oleh alat
uji. Dari hasil Micro-CT scan, baik tampak samping maupun dari penampang
melintang, tampak jelas bahwa pada bagian isi pensil yang melengkung telah terjadi
retakan. Karena isi pensil mengalami keretakan di mana-mana, maka selama proses
uji tekan berlangsung, sangat mungkin bahwa isi pensil tidak berpengaruh dalam
memperkuat model komposit serat lurus kontinu secara keseluruhan. Studi simulasi
dengan matriks epoxy dan serat isi pinsil menunjukkan bahwa untuk memperoleh
hasil simulasi visual yang sesuai dengan eksperimen, maka pada simulasi perlu
ditambahkan objek yang menempel pada bagian material yang melakukan kontak
langsung dengan gaya tekan.
Pada model komposit dengan matriks kayu dan serat epoxy tampak bahwa setelah
ruang terisi penuh epoxy terjadi penyerapan oleh kayu sehingga nampak volume
epoxy seperti berkurang sehingga perlu penambahan beberapa kali untuk
memenuhinya. Melalui fenomena ini diketahui bahwa kayu albasiah memiliki pori
yang dapat menyerap epoxy. Berdasarkan pengamatan visual dan pengamatan CTscan
pada model komposit dengan matriks kayu albasiah dan serat epoxy, terjadi
iii
fenomena penyerapan epoxy oleh kayu pada saat proses pembuatan sampel, dengan
demikian maka pada dasarnya matriks yang digunakan bukanlah kayu albasiah murni,
melainkan kayu albasiah yang telah menyerap epoxy. Sedangankan hasil simulasi
menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah serat, maka volume epoxy yang diserap
oleh kayu pun semakin banyak. Simulasi juga menunjukkan bahwa distribusi
perubahan panjang (displacement) lebih besar pada bagian atas model atau daerah
yang melakukan kontak langsung dengan gaya tekan.