Bambu merupakan salah satu material hayati berstruktur tubular atau pipa serta
memiliki pori dan selulosa yang panjang dan paralel sepanjang strukturnya. Bambu gombong merupakan
salah satu jenis pohon bambu yang biasa digunakan untuk bahan bangunan dan memiliki dinding bambu
tebal serta susunan mikrosruktur ligno- selulosa kokoh. Sampel bambu dari bagian atas bilah bambu
lebih cocok digunakan pada eksperimen skala laboratorium karena penguapan air pada ukuran sampel
ini terjadi secara maksimal pada suhu 130 oC selama 80 menit dengan menggunakan oven. Komposit
bambu yang terbentuk dengan memasukan partikel dispersi tambahan kedalam bambu melalui pori-pori
bambu dapat menjadi salah satu alternatif
merekayasa bambu agar memiliki sifat bambu yang diinginkan. Sifat fisis bambu seperti fraksi massa
bambu mengalami peningkatan ketika diberi material dispersi tambahan kapur dan getah pinus kedalam
pori-pori bambu. Jika hasil-hasil tegangan maksimum dan modulus elastisitas dari ketiga sampel
bambu tanpa partikel dispersi tambahan tersebut dihitung nilai rata-rata, maka diperoleh nilai
rata-rata modulus
elastisitas sebesar 0,45 GPa dan nilai rata-rata tegangan maksimum sebesar 29,57
MPa. Selain itu, hasil uji mekanik menunjukan material komposit bambu-kapur
cenderung lebih kaku, sedangkan komposit bambu-getah pinus menunjukan material komposit cenderung
lebih elastis dan keduanya cenderung dapat menahan beban lebih
berat jika dibandingkan dengan bambu tanpa partikel dispersi tambahan.