digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia berada pada jalur pertemuan 4 tektonik aktif, sehingga berdasarkan kondisi tersebut, Indonesia tidak dapat dikatakan sebagai kondisi yang statis namun dinamis.Saat ini dalam hal penyelenggaraan informasi geospasial Indonesia ditetapkan satu sistem referensi baru yang memperhitungkan pergerakan lempeng-lempeng tektonik.Sistem referensi tersebut adalah sistem referensi yang bersifat semi-dinamis yakni dengan menetapkan nilai koordinat pada suatu epok tertentu. Penggunaan sistem referensi semi-dinamik sangat mempengaruhi bentuk geometri dan perubahan nilai koordinat objek geografis pada peta. Perubahan nilai koordinat peta pada tiap skala dan daerah tertentu dapat menghasilkan nilai yang berbeda bergantung pada model pergerakan lempeng yang digunakan pada suatu wilayah. Pada penelitian ini terdapat tiga metode transformasi untuk melakukan implementasi datum semi-dinamik terhadap objek geografis peta yaitu transformasi pada tiap vertex objek geografis, transformasi pada titik ujung lembar peta, dan transformasi titik tengah lembar peta. Pemilihan metode transformasi objek geografis ditentukan berdasarkan ketelitian peta dan jumlah penyusun lempeng pada tiap lembar peta. Studi kasus pada penelitian ini adalah peta RBI Kota Medan skala 1:1.000 dan Kota Padang skala 1:10.000. Metode transformasi objek geografis yang digunakan adalah pada transformasi titik tengah lembar peta. Pada Kota Medan skala 1:1.000 pembaharuan datum semi-dinamik perlu dilakukan setelah dilakukan simulasi 15 tahun. Implementasi datum semi-dinamik terhadap peta RBI perlu mempertimbangkan penggunaan sistem referensi koordinat proyeksi baik pada peta RBI maupun pada model pergerakan lempeng yang digunakan, skala peta beserta ketelitian planimetrik peta untuk menentukan metode transformasi objek geografis peta yang digunakan, dan jumlah penyusun lempeng pada tiap lembar peta.