Salah satu bagian struktur yang perlu diperhatian dalam mendesain struktur di wilayah gempa adalah sambungan. Sambungan pada konstruksi kayu diduga dapat mendisipasi
energi dengan baik. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu kajian eksperimental untuk menentukan jenis sambungan mana yang memiliki performansi yang baik dalam
menahan gaya gempa. Performansi tersebut akan ditinjau dari aspek kekuatan, kekakuan, daktilitas dan disipasi energi.
Kajian eksperimental dilakukan terhadap 5 (lima) model portal sederhana yang memiliki jenis sambungan yang berbeda, yaitu hubungan pen dan lobang dengan spatpen, hubungan dengan pen dan lubang terbuka, hubungan ekor burung terbuka (tembus), hubungan dengan takikan hingga 1/4 bagian dan Mortise Tenon. Sambungan yang digunakan adalah sambungan antara kolom kayu dengan balok kayu yang saling membentuk kaitan dan diperkuat dengan lem dan pengaku. Portal dengan perletakan yang bersifat sendi sempurna akan dikenakan protokol deformasi siklik pada arah tekan dan tarik sebanyak 15 siklus. Deformasi yang diberikan dan gaya pada portal yang direkam oleh data logger akan menjadi data untuk analisis yang disajikan dalam bentuk kurva histeretik.
Hasil studi menunjukkan bahwa struktur portal kayu mampu memberikan disipasi energi sejak awal siklus pembebanan dan sistem sambungan yang berbeda memiliki performansi yang berbeda-beda pula. Kondisi elemen portal (kolom dan balok) yang masih elastik setelah pengujian menunjukkan bahwa degradasi kekuatan portal hanya terjadi pada sistem sambungan. Berikut adalah performansi struktur hasil pengujian:
a. kekuatan terbesar sebesar +175 kg dan -180 kg (BU-3),
b. kekakuan terbesar di siklus pertama sebesar 8 kg/mm (BU-2 dan BU-5),
c. daktilitas deformasi terbesar yaitu +32 dan -28 (BU-3),
d. disipasi energi terbesar adalah 36.321,50 kg.mm (BU-1).