Pengembangan ekonomi lokal mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penyediaan barang dan jasa murah, serta penanggulangan kemiskinan. Kecamatan Blanakan sebagai wilayah pesisir utara di Kabupaten Subang telah melakukan kegiatan industri pengolahan ikan laut sebagai kegiatan ekonomi lokal selama berpuluh tahun dan telah mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal dengan bahan lokal yang ada. Kegiatan industri pengolahan ikan laut di Kecamatan Blanakan ini dapat menjadi pendorong bagi peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan Blanakan, tetapi juga berpotensi memberikan eksternalitas negatif terhadap lingkungan apabila kegiatan tersebut berlangsung dengan tidak baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak pengembangan ekonomi lokal berbasis industri pengolahan ikan laut terhadap kondisi lingkungan Kecamatan Blanakan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan studi, tahapan studi, metode pengumpulan data, metode penentuan sampel, dan teknik analisis. Pendekatan studi dilakukan untuk menentukan kriteria dan tolok ukur dari penurunan kualitas lingkungan. Survei primer dilakukan kepada masyarakat lokal dan pengusaha industri pengolahan ikan laut dan survei data sekunder dilakukan melalui instansi pemerintahan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode Matriks Interaksi Leopold. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan ekonomi lokal berbasis industri pengolahan ikan laut memberikan dampak negatif terhadap lingkungan yang ditunjukkan dengan adanya penurunan kualitas dan kuantitas air tanah, penurunan kualitas air sungai, dan kondisi kesehatan yang menurun. Meskipun begitu, besaran dampak yang terjadi sangat kecil sekali selama rentang sepuluh tahun terakhir. Dampak pengembangan ekonomi lokal yang berakibat buruk terhadap lingkungan ini akan membawa efek yang buruk dalam jangka panjang terutama untuk keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan lingkungan dari adanya industri pengolahan ikan laut seperti pengelolaan limbah, besaran modal pengusaha, jumlah tenaga kerja, dan diferensiasi produk, perlu untuk dipertimbangkan dalam kegiatan pengembangan ekonomi lokal tersebut. Hasil dari studi ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan khususnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui dinas-dinas yang terkait (dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup) sampai kepada perangkat daerah di Kecamatan Blanakan agar dalam upaya penerapan konsep pengembangan ekonomi lokal yang berbasis industri pengolahan ikan laut benar-benar memperhatikan dampaknya terhadap kondisi lingkungan. Selain itu juga hasil studi ini dapat menjadi pedoman preventif bagi pelaksanaan pengembangan ekonomi lokal di wilayah lainnya terhadap kondisi lingkungan sekitar.