digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian dilakukan di wilayah Cekungan Sumatera Selatan yang merupakan salah satu cekungan hidrokarbon produktif di Indonesia. Daerah penelitian terletak di Desa Bukit Suban, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, meliputi wilayah seluas ± 10,5 km2 (3 x 3,5 km), pada kordinat UTM 224700-227700 mT, dan 9785300 – 9788800 mU. Penelitian dilakukan dengan metode pemetaan geologi permukaan dilengkapi analisis laboratorium untuk mengetahui tatanan geomorfologi, stratigrafi, struktur, serta sejarah geologi daerah penelitian. Pada Kala Eosen hingga Oligosen Tengah, Satuan Breksi (Formasi Lemat) terendapkan di lingkungan kipas aluvial darat sebagai satuan batuan tertua di daerah penelitian, yang memiliki hubungan menjari dengan Satuan Batulanau (Formasi Benakat) yang diendapkan di lingkungan lakustrin. Pada Kala Oligosen Akhir hingga Miosen, pengendapan terjadi di Cekungan Sumatera Selatan. Pada Kala Pliosen diendapkan Satuan Batupasir (Formasi Kasai) di lingkungan lakustrin sebagai satuan batuan termuda di daerah penelitian. Satuan ini diendapkan secara tidak selaras di atas batuan yang telah terendapkan sebelumnya, akibat deformasi yang mulai terjadi pada Kala Miosen Tengah. Pada Kala Plio-Plistosen, daerah penelitian terangkat, terlipat dengan sumbu berarah baratlaut-tenggara, dan tersesarkan berupa sesar naik dengan jurus baratlaut-tenggara yang membuat Satuan Breksi dan Satuan Batulanau tersingkap ke permukaan, serta sesar mendatar menganan yang menyertainya. Erosi terus terjadi sehingga membentuk bentang alam seperti saat ini, yang dapat dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi yaitu: Satuan Punggungan Sinklin Bukit Suban yang memanjang pada arah baratlaut-tenggara, Satuan Lembah Perlipatan Puntikayu di bagian utara daerah penelitian, dan Satuan Dataran Denudasional Homoklin Bukit Suban di bagian selatan daerah penelitian. Hasil erosi terendapkan dalam bentuk aluvial terutama di sepanjang Sungai Puntikayu. Bentuk morfologi saat ini menunjukkan tahap geomorfik muda menju dewasa.