digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2014 TA PP AAAA 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2014 TA PP AAAA 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2014 TA PP AAAA 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2014 TA PP AAAA 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2014 TA PP AAAA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2014 TA PP AAAA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2014 TA PP AAAA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Salah satu cara menyediakan peluang bagi publik untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan membangun museum yang disajikan dengan menarik. Pencahayaan yang mendukung aspek kenyamanan visual pun menjadi aspek yang penting dalam ketersampaian informasi kepada pengunjung dan pertukaran informasi antara pengunjung. Studi literatur dan survey dilakukan untuk mengetahui aspek apa saja yang mempengaruhi ketersampaian informasi pada museum, termasuk tata ruang dan kenyamanan visual pada museum. Aspek-aspek inilah yang dijadikan objektif pencahayaan pada proses perancangan. Diantaranya adalah iluminansi, luminansi, dan kontras luminansi. Terdapat 6 ruangan utama pada museum lampu, yakni lobby, ruang distribusi, ruang lampu incandescent, ruang lampu fluorescent, ruang lampu HID, dan ruang lampu LED. Setelah konsep besar ditentukan, rancangan pencahayaan disimulasikan dengan perangkat lunak Dialux. Simulasi dilakukan dengan dua opsi pencahayaan. Pencahayaan opsi A diatur pada iluminansi maksimum yang dapat dicapai, sedangkan pencahayaan opsi B diatur pada standar iluminansi minimum. Evaluasi dilakukan dengan metode kuesioner dan analisis data hasil kalkulasi. Dari hasil kuesioner dan analisis, didapatkan kesimpulan bahwa opsi B lebih memenuhi aspek-aspek kenyamanan visual dibandingkan opsi A.