GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem radio navigasi dan penentuan posisi objek statis maupun dinamis dengan menggunakan satelit. Dalam pengukuran data jarak antar satelit GPS ke receiver, jarak yang seharusnya diukur merupakan jarak lurus antara satelit GPS dan receiver, tetapi karena adanya efek pembiasan pada lapisan atmosfer bumi terhadap sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS, maka jarak sinyal yang diukur tidaklah berupa jarak lurus antar satelit GPS dengan reciver, tetapi merupakan jarak yang sudah mengalami pembiasan oleh lapisan atmosfer bumi,terutama pada lapisan ionosfer (Abidin, 2001).
Secara praktis, kesalahan pengukuran karena ionosfir dapat diminimalisir dengan menggunakan kombinasi linear dari dua frekuensi pengamatan seperti GPS L1 dan L2, dimana perhitungan ini dapat meminimalisir hampir 90% dari bias ionosfer, sisa 10 % merupakan sesuatu yang dapat dikatakan sebagai efek orde tinggi refraksi ionosfer. Walaupun hanya bersifat 10 %, untuk keperluan aplikasi GPS yang membutuhkan ketelitian tinggi, efek orde tinggi ini harus diperhitungkan.
Pada penelitian ini, pembahasan yang akan dikaji lebih dalam adalah efek refraksi yang terdapat pada lapisan ionosfer. studi kasus yang akan diambil berupa perbadingan data antara posisi titik yang mendapatkan sinar matahari yang cukup banyak (daerah ekuator) dengan daerah yang kurang mendapatkan sinar matahari (daerah belahan bumi utara) pada waktu solar cycle tertinggi dan terendah dengan menggunakan metode pengukuran baseline panjang. Hasil yang didapat dari penilitan ini mengatakan efek dari refraksi ionosfer yang ada hanya berada pada kisaran ± 1 milimeter untuk perbedaan nilai koordinat antara data yang telah dikoreksi dengan yang tidak dikoreksi, tetapi efek refraksi orde tinggi pada pengukuran GPS juga tetap harus diperhitungkan jika ingin mendapatkan hasil pengukuran yang lebih baik.