Tugas akhir ini mengambil kasus perancangan Bandung Space Center yang terletak di lahan milik komplek PT. Dirgantara Indonesia, Jl. Gunung Batu, Bandung. Kasus ini bersifat fiktif. Perancangan Bandung Space Center menjawab isu pembangunan pendidikan di Indonesia. Rendahnya peringkat pendidikan Indonesia di mata internasional mendorong pembangunan wahana-wahana belajar yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dan bersifat interaktif sehingga lebih mudah dicerna. Bandung Space Center memamerkan benda pamer interaktif dan benda-benda bersejarah serta sebuah planetarium dijital yang menampilkan film bertema luar angkasa yang diproyeksikan ke layar berbentuk kubah. Bandung Space Center difungsikan sebagai pusat perkumpulan kegiatan yang berhubungan dengan tema astronomi oleh warga Bandung dan sekitarnya. Perancangan Bandung Space Center mempertimbangkan optimalitas fungsi planetarium, yang menekankan aspek struktur dan bentuk kubah planetairum. Sekuens atau urutan pengalaman ruang pengunjung dan sirkulasi yang baik juga menjadi pertimbangan guna mencapai pencitraan bagnunan yang nyaman. Pengolahan massa yang ditujukan untuk mencapai bangunan berkesan tengaran juga mendominasi pertimbangan desain untuk mencapai profil Bandung Space Center sebagai salah satu landmark kota Bandung sebagai kota tujuan wisata dan kota pendidikan.