digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan pertambahan penduduk perkotaan yang pesat, menuntut kebutuhan perumahan dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat, terutama bagi golongan masyarakat menengah ke bawah. Dihadapkan pada keterbatasan lahan, waktu dan kemampuan pendanaan yang tersedia, mengharuskan pengadaannya menerapkan metoda membangun yang efisien, baik dari segi konstruksi, waktu dan pembiayaannya. Pembangunan rumah susun sederhana di Indonesia yang dilaksanakan selama ini menggunakan metoda membangun konvensional dan metoda membangun prafabrikasi. Dimana pembangunannya untuk wilayah Jakarta, cenderung menggunakan metoda membangun prafabrikasi. Sedangkan untuk pembangunan rumah susun sederhana di luar Jakarta, masih banyak yang menggunakan metoda membangun konvensional, mengingat masih tersedianya tenaga kerja yang handal disamping jumlah unit rumah dan waktu tidak terlalu mendesak. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda penelitian arsip, yaitu dengan menelaah catatan-catatan pelaksanaan proyek/konstruksi seperti dokumen kontrak, gambar kerja dan laporan proyek, yang dalam hal ini mengambil kasus pembangunan rumah susun sederhana Perum Perumnas Cengkareng. Dokumen-dokumen proyek dianalisa dengan menggunakan metoda perhitungan diagram preseden dan konsep nilai hasil untuk mengetahui kinerja waktu pelaksanaan. Selanjutnya untuk mengetahui kinerja biaya konstruksi menggunakan perhitungan produktivitas tenaga kerja dan konsep nilai hasil. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa untuk aspek kecepatan membangun yang mempunyai kinerja jadwal yang efisien yaitu pada metoda membangun prafabrikasi. Sedangkan pada aspek biaya konstruksi, yang mempunyai kinerja biaya yang efektif adalah metoda membangun konvensional.