digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian dilakukan pada daerah berbukit-bukit di selatan Waduk Jatiluhur,Purwakarta. Dari analisis geomorfologi dapat didapatkan adanya perbedaan litologi yangmencolok. Terlihat dari adanya morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yangresisten. Batuan yang resisten ini tersusun oleh Satuan Lava Andesit dan Satuan IntrusiAndesit.Terdapat juga morfologi lembahan yang tersusun oleh batuan yang kurang resisten. Litologi yang kurang resisiten ini tersusun oleh Satuan Batulempung dan Satuan Tuf.Morfologi perbukitan yang ada diinterpretasikan sebagai sisa dari gunungapi yang berumur tua. Hal ini yang memungkinkan adanya ubahan hidrotermal dan endapan mineral ekonomis didalamnya. Hasil studi alterasi menandakan bahwa pada daerah penelitian merupakan endapan sulfidasi tinggi. Endapan sulfidasi tinggi dicirikan pada zona alterasi muskovit – pirofilit yang terdapat tekstur rongga (vuggy). Dilihat dari dibukanya tambang tradisional oleh warga setempat, zona alterasi muskovit – pirofilit merupakan zona ubahan dimana banyak cebakan emas berada. Selain emas, ditemukan juga adanya sfalerit, galena, dan cinnabar. Pada daerah penelitian terdapat juga satuan batuan yang tidak mengalami alterasi hidrotermal, yaitu Satuan Intrusi Andesit dan Satuan Tuf. Adanya satuan tersebut menandakan kejadian alterasi terjadi sebelum batuan tersebut ada. Intrusi Andesit yang hadir diperkirakan merupakan sumber dari ubahan alterasi yang ada. Dari analisis mikrofosil, Satuan Batulempung terendapkan pada waktu Miosen Tengah dengan lingkungan pengendapan neritik. Setelahnya, terjadi pengangkatan, hingga daerah Jatiluhur menjadi darat. Pada waktu Miosen Akhir sampai dengan Pliosen terbentuk Gunungapi Jatiluhur yang mengeluarkan produknya berupa Satuan Lava Andesit dan Intrusi Andesit. Struktur geologi terbentuk pada aktifitas tektonik kala Pliosen-Pleistosen. Letak busur gunungapi berubah di umur Kuarter, mengakibatkan matinya aktifitas Gunungapi Jatiluhur. Setelah pengendapan Satuan Tuf yang berasal dari gunungapi Kuarter, daerahJatiluhur mengalami proses eksogen yang membentuk morfologi seperti sekarang.