Penelitian dilakukan di daerah Sadang dan sekitarnya, Kecamatan Sadang,Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah dengan luas daerah penelitian kurang lebih 48 km2. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada 7o29'20'LS -7o32'35'LS dan 109o42'15'BT - 109o46'35'BT.Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Kompleks Melange, Satuan Lembah Homoklin, Satuan Punggungan Homoklin, dan Satuan Dataran Fluvial. Pola aliran di daerah penelitian umumnya berpola ektangular, trelis, dan paralel.Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari lima satuan batuan tidak resmi yang disetarakan dengan formasi berdasarkan ciri litologi di lapangan, yaitu : Satuan Kompleks Melange Luk Ulo (Kapur Akhir – Paleosen), kemudian dengan batas
berupa kontak tektonik diendapkan Formasi Totogan (Eosen Akhir – Oligosen Akhir), dan Endapan Aluvial (Holosen – Resen). Pada umur ini diinterpretas kehadiran vulkanisme yang mempengaruhi endapan batuan basaltik didalam Formasi Totogan. Kemudian secara selaras diendapkan Anggota Tuf Formasi Waturanda(Oligosen Akhir – Miosen Awal) sebagai awal peristiwa vulkanisme Jawa bagian
selatan, hingga Formasi Waturanda (Miosen Awal – Miosen Tengah) sebagai satuan termuda.Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa sesar, lipatan, kekar dan bidang belahan. Dari analisis struktur yang berkembang pada daerah penelitian disimpulkan bahwa arah tegasan utama yang mengakibatkan terjadinya deformasi
terakhir pada daerah penelitian adalah berarah N-S hingga NNW-SSE.Berdasarkan penampang terukur di lintasan terpilih yang mengamati hubungan antara blok dengan masadasar dan antar blok yang terdapat pada Kompleks Melange Luk Ulo, diinterpretasikan memiliki kontak tektonik berupa zona kekar, zona gerusan, zona hancuran, bidang belahan yang berkaitan dengan hadirnya boudinage,
memberikan kesan deformasi yang kuat pada daerah ini.