Pit Bendili merupakan salah satu pit yang dimiliki PT. KPC dimana penambangannya dilakukan oleh KPC sendiri dibawah Departemen Bintang. Pada area ini, kegiatan penggalian dan pemuatan material overburden dilakukan dengan menggunakan Shovel Liebherr R996. Saat ini produksi alat muat tersebut masih di bawah target produksi sebesar 2075 bcm/jam. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang difokuskan pada analisis produktivitas shovel di Panel lima Pit Bendili terhadap tiga jenis alat angkut yaitu Liebherr T282, Euclid EH4500 dan Cat 789B yang mana tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas alat muat didapat bahwa kondisi lebar area pemuatan dan tinggi bench yang standar akan meningkatkan produksi alat muat masing-masing sebesar 4% dan 7,5%. Selain itu efisiensi kerja alat muat tergolong rendah yaitu 67,3%.
Pada penelitian ini juga dilakukan simulasi peningkatan nilai bucket fill factor yang dapat meningkatkan produksi alat muat sebesar 5,8%, namun peningkatan ini dapat menyebabkan overload pada alat angkut tertentu. Hal ini terlihat dari analisis kapasitas nyata alat angkut yang mengindikasikan potensi kelebihan muatan. Selain itu, melalui analisis potensi kehilangan dan kelebihan muatan truk juga dapat disimpulkan bahwa alat muat mempunyai kapasitas yang tidak sesuai dengan alat angkut yang tersedia di Pit Bendili. Untuk mengatasi hal ini, maka disarankan untuk dilakukan pergantian dan pengaturan kerja alat muat dan alat angkut sehingga dapat mencapai waktu muat dan produksi yang optimum.
Perpustakaan Digital ITB