digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kelelahan adalah suatu tanda biologis tubuh yang sangat penting yang menunjukkan bahwa tubuh membutuhkan istirahat. Kelelahan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis kelelahan yaitu kelelahan fisik atau fisiologis dan kelelahan mental atau psikologis. Kelelahan mental terkait dengan bagaimana manusia mengolah informasi yang diperolehnya atau dikenal dengan Human Information Processing (HIP). Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran terkait mental dan kaitannya dengan kemampuan motorik yang dikenal dengan istilah psikomotorik, menggunakan PVT (Psychomotor Vigilance Task). Pengukuran dengan menggunakan PVT telah banyak dilakukan di luar negeri dengan berbagai macam tujuan. Tetapi, penelitian menggunakan PVT di Indonesia masih sangat jarang dilakukan sehingga tentunya dibutuhkan penelitian terkait penggunaan PVT untuk mengukur kelelahan orang Indonesia serta parameter paling sensitif yang dapat mengukur kelelahan tersebut. Penelitian ini melalui 2 kali eksperimen yaitu eksperimen 1 yang menggunakan pembebanan berupa ujian yaitu ujian tengah semester dan eksperimen 2 dengan pembebanan berupa pengerjaan lembar kerja UKT (Uchida Kraepelin Test). Pada kedua eksperimen ini juga dilakukan pencatatan nilai VAS (Visual Analogue Scale) yang merupakan nilai kelelahan subjektif dari responden. Data-data yang diperoleh pada eksperimen kemudian akan diolah menggunakan pengujian statistik untuk mengetahui apakah PVT dapat mendeteksi kelelahan dengan ditandai hasil pengujian yang memberikan hasil signifikan berbeda. Pengujian statistik dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pada eksperimen 1 dilakukan dengan Uji Parametrik menggunakan Paired Sample T-Test dan Uji Non-Parametrik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, sedangkan pada eksperimen 2 dilakukan pengujian statistik menggunakan One Way Anova. Parameter pengujian data yang digunakan antara lain rata-rata, standar deviasi, maksimal, minimal, range, variansi, total, dan number of lapses. Data yang diolah menjadi parameter-parameter tersebut adalah data mentah, 10% data paling lambat (10% slowest), dan 10% data paling cepat (10% fastest). Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh bahwa hasil PVT untuk data sebelum dan sesudah ujian memberikan hasil yang tidak signifikan untuk semua pengujian dan parameter. Sedangkan untuk eksperimen 2 parameter yang memberikan hasil yang signifikan pada semua penggunaan data adalah parameter rata-rata dan total. Sedangkan, VAS selalu memberikan hasil yang signifikan. Hasil yang kontradiktif ini sesungguhnya tidak dapat langsung memberikan suatu kesimpulan apakah PVT dapat digunakan ataupun tidak, karena kondisi pengambilan data yang berbeda. Sehingga, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah PVT dapat digunakan untuk mengukur kelelahan mental dengan kondisi penelitian laboratorium dan hal yang menjadi faktor kritis dalam penelitian menggunakan PVT adalah kondisi awal responden.