Generator memiliki fungsi untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Daya mekanik berupa torsi yang menjadi masukan generator. Pada kecepatan yang rendah, torsi masukan pada generator magnet permanen akan mengalami pengurangan akibat dari adanya inersia rotor dan karena adanya torsi hambatan yang biasa disebut cogging torque. Cogging torque ini terjadi karena adanya interaksi magnet pada rotor dengan inti stator pada generator khususnya pada saat tidak dibebani. Cogging torque dapat dikurangi dengan cara memiringkan kutub magnetnya terhadap belitan stator. Oleh karena adanya susunan kutub magnet tersebut, maka gaya gerak listrik yang dihasilkan oleh belitan stator dianalisis menggunakan metode quasi 3D. Hasilnya bahwa gaya gerak listrik tersebut jika dibandingkan dengan saat susunan magnetnya tidak dimiringakn akan berkurang, pengurangannya bergantung pada besarnya sudut kemiringan magnet tersebut.