digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Liberalisasi pasar tenaga listrik memungkinkan terjadinya privatisasi pada semua sector pasar tenaga listrik, baik sector pembangkit, transmisi, maupun distribusi. Hal tersebut mengakibatkan adanya kebutuhan untuk memisahmisahkan pasar dari masing-masing sektor. Regulasi penetapan harga transmisi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam permasalahan tersebut. Metodemetode yang digunakan akan berpengaruh terhadap besar harga yang dinilai adil oleh semua pihak. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis terhadap salah satu metode penentuan biaya sewa saluran transmisi. Dalam metode tersebut, kontribusi kontrak daya pada aliran daya yang melalui saluran transmisi digunakan sebagai ukuran dari tingkat penggunaan saluran. Untuk menentukan kontribusi tiap-tiap kontrak pada aliran daya yang melalui tiap saluran transmisi, pertama-tama ditentukan terlebih dahulu kontribusi tiap-tiap kontrak tersebut terhadap sudut fasa tegangan, yang disebut sebagai dekomposisi sudut fasa tegangan. Aliran daya DC digunakan untuk menghitung dekomposisi sudut fasa tegangan tersebut. Hasilnya berupa besar sudut fasa yang terbentuk akibat dari kontrak-kontrak daya yang terjadi dalam system tenaga listrik. Sifatnya adalah linier terhadap besar daya aktif pada aliran daya. Untuk mempertimbangkan ketidaklinieran system, besar sudut fasa pada aliran daya DC diubah menjadi besar nilai sinusnya. Proporsi tiap-tiap kontrak terhadap nilai sinus dihitung dengan menggunakan pendekatan sinus dengan deret Mc Laurin. Proposi tersebut kemudian digunakan untuk menghitung daya yang mengalir melalui saluran transmisi akibat tiap-tiap kontrak. Dalam tugas akhir ini, metode ini digunakan pada system tes 14 bus IEEE dalam 2 model pasar yang berbeda, yaitu model bilateral dan model hybrid.