Industri karet di Indonesia memerlukan studi penelitian yang mendalam tentang sifat dan karakteristik karet agar dapat menghasilkan produk turunan karet yang bermutu. Dalam dunia industri sifat dan karakteristik karet tersebut dapat
digunakan untuk menganalisa kegagalan dan prediksi umur karet ketika diberi kondisi pembebanan tertentu. Salah satu langkah penelitian adalah dengan analisis perbandingan model konstitutif.
Penelitian ini memberikan analisis perbandingan model konstitutif yaitu model Ogden, Tube, dan Haines-Wilson untuk mencari model terbaik dalam menjelaskan perilaku tegangan regangan material hiperelastik seperti karet. Kemampuan dari tiap model dalam menghasilkan kurva berbagai tipe pembebanan dapat dilakukan berkat data pengujian karet PT. CDM dari penelitian sebelumnya dan data literatur Jörgen Bergström.
Berdasarkan dua set data tersebut, dihitung nilai koefisien setiap model dengan menggunakan curve fitting dan selanjutnya menggambarkan ulang kurva hubungan tegangan regangan pada setiap jenis karet. Model – model kemudian dibandingkan dan dijenjangkan kelayakannya dengan indikator nilai error yang dihasilkan.
Pada karet PT. CDM, terlihat bahwa model Haines – Wilson menunjukkan keunggulan paling banyak dibandingkan model lainnya dalam menggambarkan karakteristik tegangan regangan yang terjadi. Lalu pada data literatur Jörgen Bergström, model Haines-Wilson juga menunjukkan hasil sebagai model yang terbaik.