digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi wahana perairan telah berkembang secara cepat. Berbagai wahana air telah dikembangkan dari waktu ke waktu. Penggunaannya pun mengalami perkembangan yang pesat. Penggunaannya yang semula terbatas pada alat transportasi pun mulai mengalami variasi seiring dengan meningkatnya keingintahuan manusia terhadap perairan dan potensi yang ada di dalamnya. Salah satu wahana air yang memiliki tujuan spesifik adalah kapal selam tanpa awak (Autonomous Underwater Vehicle (AUV)). AUV lebih banyak ditujukan untuk kebutuhan penelutian bawah laut atau pemeriksaan infrastruktur bawah air yang sulit untuk dilakukan oleh manusia. Thruster adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah kapal atau kapal selam. Keberadaan thruster ditujukan menghasilkan gaya dorong untuk menggerakkan dan meningkatkan kemampuan manuver kapal selam. Setiap kapal selam yang diproduksi memiliki kebutuhan propulsi yang berbeda, mengingat sangat bervariasinya bentuk, dimensi dan kondisi operasi yang diinginkan. Untuk mencapai efisiensi propulsi yang baik, sistem propulsi sebuah kapal selam sebaiknya dirancang integral dengan bentuk kapal selam yang akan digerakkan sehingga idealnya setiap seri kapal selam yang diproduksi memiliki sistem propulsi yang spesifik dan berbeda satu sama lain. Pada tugas sarjana ini dilakukan perancangan pada komponen-komponen thruster terutama pada bagian propeller, bearing, serta penggunaan magnet permanen sebagai kopling untuk mengisolasi motor penggerak dari air. Pada thruster hasil perancangan kemudian dilakukan pengujian untuk melihat performanya.