digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pesawat tempur memerlukan struktur dengan konfigurasi yang berbeda dengan pesawat jenis lain. Sebagaimana diketahui secara luas, pesawat tempur memerlukan kemampuan manuver yang lincah sesuai dengan misi tipikalnya seperti melakukan penyerangan, maupun menjaga pertahanan udara. Dengan misi tersebut struktur pesawat tempur harus mampu menahan beban manuver dengan load factor mencapai 9G. Salah satu bagian terpenting pada struktur pesawat tempur adalah struktur kokpit, karena pada kokpit sebagian strukturnya harus diganti dengan canopy. Dengan persyaratan tersebut, komponen-komponen struktur primer kokpit harus mampu menahan beban dan menjaga agar tidak terjadi kegagalan struktur. Dalam tugas akhir ini desain struktur kokpit dibuat berdasarkan desain awal pesawat Fighter MJK, selanjutnya didefinisikan beban-beban yang akan bekerja untuk menentukan bentuk masing-masing komponen strukturnya. Setelah diperoleh desain struktur berdasarkan kebutuhan, dilakukan analisis pembebanan menggunakan metode elemen hingga. Beban kritis yang digunakan adalah beban inersia akibat manuver dengan load factor maksimum. Untuk memperoleh desain yang lebih akurat, desain struktur kokpit dilakukan analisis secara iteratif dengan variabel yang diubah dapat berupa ketebalan masing-masing komponen maupun material yang digunakan. Selanjutnya diperoleh hasil akhir penelitian bahwa struktur kokpit mampu menahan beban dengan konfigurasi sedemikian rupa sehingga nilai tegangan maksimumnya berada di bawah yield strength material. Selain itu hasil proses iterasi juga menghasilkan desain yang lebih efisien dari segi berat.