Tugas akhir ini terpusat pada pengembangan modifikasi alat uji getaran untuk simulasi cacat permesinan. Acuan utama pengembangan modifikasi tersebut adalah analisis sinyal dalam domain frekuensi. Identifikasi cacat dilakukan dengan menganalisis bentuk grafik dalam domain frekuensi. Tugas akhir ini merupakan salah satu bentuk pengaplikasian teknik perawatan condition based maintenance (CBM). CBM merupakan suatu teknik perawatan berdasarkan pemantuan kondisi mesin. Dalam dunia industri perawatan berbasis CBM sangat dibutuhkan untuk mengurangi downtime peralatan. Kontribusi utama tugas akhir ini adalah pada anjungan uji yang bisa mensimulasikan beberapa jenis cacat. Alat atau anjungan uji yang sudah ada hanya dapat mensimulasikan fenomena massa tak seimbang. Untuk melengkapi, diupayakan menambah dengan kelonggaran mekanis. Jenis cacat tersebut dipilih karena alat uji yang sudah ada tidak perlu dimodifikasi terlalu banyak. Pengukuran getaran dilakukan dengan menggunakan akselerometer sebagai sensor yang menghasilkan keluaran berupa tegangan. Data yang didapat dikonversi menjadi percepatan dengan teknik uji silang (cross-referencing). Hasil pengujian menunjukkan anjungan uji dapat memunculkan cacat massa tak seimbang (unbalance) dan kelonggaran mekanis (mechanical looseness) secara simultan sesuai obyektif penelitian. Dengan demikian anjungan uji yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai penelitian terkait pengembangan metode diagnostik.