digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kalimantan Timur merupakan provinsi penghasil batubara dengan mineable deposits dalam jumlah yang sangat besar dan juga mudah didapatkan dengan sistem penambangan terbuka. Kemudahan ini didukung oleh banyaknya sungai sebagai metoda transportasi air yang lebih murah daripada transportasi darat. Diperkirakan cadangan batubara di daerah Kalimantan Timur sebesar 14,62% dari cadangan batubara indonesia sebanyak 90.5 milyar metrik ton. Dengan kapasitas produksi saat ini sebesar 180 juta ton per tahun, maka cadangan batubara indonesia baru akan habis dalam 150 tahun. Akar permasalahan yang terjadi saat ini adalah harga batubara di pasar yang terus menurun. Hal tersebut membuat para miner tidak dapat berproduksi lebih banyak karena total biaya akan meningkat juga jika target produksi ditingkatkan sementara harga jual di pasar terus mengalami penurunan sehingga target laba kotor yang diinginkan menjadi tidak dapat terpenuhi lagi. Parameter yang mempengaruhi perubahan stripping ratio adalah harga jual di pasar dengan menggunakan basis harga Indonesian Coal Index dan fluktuasi biaya karena adanya fluktuasi harga produksi batubara dengan komponen utama penyusun biayanya berupa bahan bakar solar yang berubah setiap dua minggu. Proyek Akhir ini akan menganalisa perubahan stripping ratio yang berbasis pada perhitungan struktur biaya, lalu dibandingkan dengan harga di pasar industri batubara, guna menentukan level operasi penambangan yang tepat bagi PT. Mega Prima Persada. Strategi analisa level operasi penambangan batubara yang dilakukan pada proyek akhir ini lebih ditujukan pada strategi penjualan on the spot atau kontrak jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh terjadinya fluktuasi harga jual batubara yang terjadi dalam periode yang singkat (per bulan) sehingga keberlakuannya juga disesuaikan (adjustment) pada periode yang sama singkatnya (per bulan) juga. Perhitungan struktur biaya akan diaplikasikan pada hampir seluruh variasi level operasi yang ditentukan oleh stripping ratio yang akan digunakan dengan melakukan tinjauan harga batubara di pasar. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa level operasi optimal yang masih feasible untuk mendatangkan keuntungan untuk bulan April dan Mei 2009 pada kisaran harga batubara per April 2009 adalah sebesar 1 : 8 dengan kontribusi rata-rata biaya variabel sebesar 64%.