Perhitungan Burnup melibatkan pengolahan data-data nuklir berupa microscopic cross section. Perhitungan macroscopic cross section kemudian dilakukan dengan cara mengalikan microscopic cross section tersebut dengan densitas nuklida dan semua material yang terlibat dalam reactor. Setelah itu dilakukan perhitungan persamaan difusi dalam koordinat silinder 2 Dimensi yang melibatkan macroscopic cross section tadi sedemikian rupa sehingga diperoleh distribusi fluks netron, rapat sumber netron, keff dan rapat daya. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai keff = 1.0017918649. Hal ini berarti bahwa reaktor berada dalam keadaan superkritis. Fluks netron maksimum kemudian digunakan dalam persamaan burnup untuk memperoleh densitas nuklida baru selama periode 10 tahun. Pada proses perhitungan burnup dilibatkan 28 buah sistem persamaan differensial dari rantai transmutasi nuklir yang membutuhkan waktu lama dan relatif lebih sulit untuk dipecahkan secara analitik. Pada tugas akhir ini persamaan-persamaan tersebut dipecahkan secara numerik dengan metode Runge
Kutta Orde 4. Kemudian diperoleh hasil berupa kurva densitas Nuklida terhadap waktu.