Kebutuhan manusia akan energi terus membesar dari masa ke masa. Karena itu,
diperlukan sumber energi yang aman dan terbarukan, seperti tenaga nuklir.
Pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN menjadi solusi yang sangat baik
untuk kebutuhan listrik manusia pada masa ini dan masa depan. Masalah yang
muncul adalah ancaman terhadap penyalahgunaan bahan bakar nuklir untuk
tujuan yang tidak baik. Salah satu metode yang dikembangkan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya penyalahgunaan bahan bakar nuklir adalah metode
CANDLE (Sekimoto, 2010). Sistem ini menggunakan Uranium alam tanpa
proses pengayaan sebagai bahan bakarnya. Sementara itu, sistem Modified
CANDLE sebagai bentuk modifikasi dari sistem CANDLE membagi pembakaran
pada teras reaktor ke dalam beberapa bagian-bagian diskrit. Penelitian ini
dilakukan dengan mengaplikasikan bahan bakar campuran Uranium alam-Karbida
dan Thorium alam-Karbida pada reaktor cepat berpendingin gas Helium dengan
sistem MCANDLE berarah aksial. Penelitian diterapkan dengan berbagai ukuran
teras untuk mencapai optimasi. Karakteristik optimal pada penelitian ini diambil
dari parameter neutronik saja, yaitu level burn up, faktor multiplikasi efektif,
faktor multiplikasi tak hingga dan rasio konversi. Selain itu persentase Uranium
dalam bahan bakar juga divariasikan untuk mengurangi power peaking.
Perhitungan neutronik dilakukan dengan modul SRAC, sementara perhitungan
teras reaktor dilakukan dengan program FI-ITB-CH1. Melalui penelitian ini,
power peaking pada desain reaktor MCANDLE dapat ditekan dengan
menggunakan kombinasi bahan bakar Uranium Karbida dan campuran Uranium
Karbida-Thorium Karbida. Selain itu, desain reaktor mencapai optimasi pada
dimensi jari-jari teras180 cm dan tinggi teras 303cm.