Kendala utama dalam membangun sebuah mesin translasi berbasis statistik adalah kemampuan untuk
menyediakan parallel corpus dengan ukuran yang sebesar-besarnya. Hal ini coba diatasi menggunakan
pendekatan Bootstrap. Pada penelitian ini, dilakukan proses bootstrap pada mesin penerjemah yang telah
dibangun dengan melakukan proses koreksi kalimat yang diterjemahkan secara salah oleh sistem. Jumlah
kalimat yang salah dijadikan parameter untuk mengukur efisiensi dari proses bootstrap. Nilai akurasi didapatkan
dari nilai BLEU score untuk proses translasi. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa skema Bootstrap
dengan koreksi kalimat memberikan nilai akurasi sebesar 89,91%. Namun skema ini mengharuskan adanya
proses koreksi terhadap 52,47% parallel corpus atau sebanyak 787 kalimat dari keseluruhan jumlah kalimat pada
corpus.