Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM) merupakan teknik
transmisi yang menggunakan banyak nilai frekuensi pembawa (multicarrier) yang
saling tegak lurus (orthogonal). Pada bagian pengirim, OFDM menggunakan
modulator untuk memodulasi data, serta IFFT untuk mengubah sinyal dari domain
frekuensi ke domain waktu. Di bagian penerima OFDM, FFT mengubah kembali
sinyal ke domain frekuensi dan demodulator melakukan demodulasi data yang
diterima. Modulator-demodulator serta FFT/IFFT merupakan bagian yang
dibutuhkan pada sistem OFDM
Channel Coding sendiri digunakan untuk melakukan pengolahan dan pengkodean
data informasi dengan serangkaian code agar dapat melindungi data dari error.
Salah satu jenis pengkodean yang banyak digunakan pada Channel Coding adalah
Reed-Solomon (RS) Code. RS Code dianggap salah satu jenis code dengan
performansi bagus dalam mengoreksi error dan banyak digunakan pada aplikasiaplikasi
telekomunikasi.
Modulator dan demodulator dirancang agar dapat menjalankan modulasi dan
demodulasi pada 3 skema modulasi, yaitu QPSK, 16-QAM, dan 64-QAM.
FFT/IFFT yang dirancang merupakan FFT/IFFT 512 titik yang
diimplementasikan menggunakan 3 tahap komputasi dengan Radix 8. Pada RS
Decoder, digunakan algoritma Reformulated Inversionless Berlekamp-Massey
(RiBM).
ii
Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan pemodelan OFDM dan RS
Code adalah penentuan spesifikasi. Dari spesifikasi tersebut, ditentukan algoritma
yang digunakan. Dari deksripsi matematis algoritma yang digunakan, dilakukan
pembuatan model fungsional. Melalui hasil simulasi model fungsional OFDM,
diperoleh kurva Bit Error Rate (BER) yang akan dijadikan acuan atau referensi.
Kemudian hardware modeling dilakukan dengan metode bit precision. Simulasi
model bit precision dilakukan untuk beberapa varian lebar bit fixed-point dan
optimasi FFT/IFFT yang dapat dilakukan. Kurva BER yang diperoleh dari hasil
simulasi model bit precision dianalisis dan dibandingkan dengan kurva BER
referensi untuk menilai performansi model bit precision. Hasil analisis tersebut
digunakan untuk menentukan lebar bit fixed-point serta optimasi FFT/IFFT yang
paling baik dilakukan. Untuk RS Code, hasil komputasi model fungsional
digunakan untuk menverifikasi model bit precision. Hasil perhitungan model
fungsional harus sama dengan model bit precision. Seluruh desain dideksripsikan
dalam kode MATLAB.
Hasil simulasi menunjukkan pemodelan bit precision sistem OFDM dan RS Code
mampu menghasilkan model sistem dengan performansi yang baik. Pada OFDM,
untuk modulasi QPSK dan 16-QAM, saat BER bernilai 10-4, selisih nilai ebn0 bit
precision dengan ebn0 model fungsional kurang dari 2 dB. Pada RS Code, hasil
komputasi RS Decoder bit precision sama persis dengan RS Encoder bit
precision.