2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2009 TA PP IWAN ARNANTO PUTRO 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Mesin rotasi adalah komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu proses produksi. Salah satu sumber kerusakan pada mesin rotasi adalah terjadinya ketidaksesumbuan antara poros penggerak dan poros yang digerakkan. Ketidaksesumbuan kedua poros ini sering disebut dengan istilah misalignment.
Untuk mendeteksi lebih awal kerusakan akibat misalignment maka perlu diterapkan metode perawatan prediktif berbasis pemantauan sinyal getaran(Condition Based Maintenance). Salah satu metode analisis getaran yang digunakan yaitu analisis Operating Deflection Shape (ODS). Analisis ini didasarkan atas pengukuran magnitude dan fasa beberapa titik ukur yang terdapat pada suatu mesin.
Dalam penelitian ini, fasa diperoleh dengan bantuan keyphasor sebagai sinyal referensi. Proses pengolahan data dan visualisasi ODS dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ME’scopeVES 4.0 (Mechanical Engineering Scope
Visual Engineering Series 4.0). Penelitian ini membahas tentang analisis ODS pada poros berkopling tetap yang mengalami kasus misalignment paralel arah horizontal. Misalignment paralel dicirikan dengan amplitudo pada frekuensi 2xRPM yang lebih besar daripada 1xRPM. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan ODS poros pada frekuensi 1xRPM dan 2xRPM dan hasilnya menunjukkan bahwa pada frekuensi 2xRPM pergerakan poros antara bantalan inboard driven dan kopling driven berbentuk menyerupai sinyal sinus, sedangkan pada frekuensi 1xRPM pergerakan poros antara bantalan inboard driven dan kopling driven berbentuk menyerupai sinyal setengah sinus.