digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji teknologi yang dapat diterapkan pada PLTP Wayang Windu Unit 1 untuk meningkatkan kapasitasnya tanpa melakukan pengeboran sumur baru, tetapi dengan menggunakan air panas hasil pemisahan di separator. Air panas yang masih bersuhu antara 180-190 oC dengan tekanan 11,6 bar tersebut secara teknis masih mengandung energi yang dapat diekstrak dengan menggunakan teknologi bottoming yaitu dengan penambahan flash separator (double flash). Air panas keluar high pressure separator dapat diturunkan tekanannya secara isoentalphik oleh flasher untuk menaikkan kualitas uap pada air panas keluar separator. Campuran uap-air keluar flasher dilewatkan ke sebuah low pressure separator untuk dilakukan proses pemisahan uap dengan cairan. Uap yang keluar dari low pressure separator akan dimasukkan ke dalam turbin tekanan rendah untuk menambah daya yang dihasilkan turbin. Dalam tugas akhir kali ini dikaji dua kasus penerapan double flash yaitu double flash satu turbin dan double flash dua turbin. Dengan perhitungan secara termodinamika setelah dilakukan optimasi dengan memperhitungkan scaling maka tenaga listrik ekstra yang dihasilkan oleh siklus bottoming dengan penambahan flash (double flash) pada double flash satu turbin adalah 3490 kW, sedangkan pada double flash dua turbin daya listrik ekstra yang dihasilkan adalah 2070 kW dengan tekanan low pressure separator adalah 2,5 bar. Setelah dilakukan penambahan uap dari flash separator, menara pendingin dimodifikasi agar tidak ada kelebihan air yang masuk ke dalam sistem pendingin untuk menjaga tekanan konstan sesuai desain. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambah ketinggian fill dan menambah daya motor kipas. Setelah dilakukan modifikasi, temperatur air keluar menara pendingin mengalami penurunan dari 23,5 oC menjadi 22,5 oC. Dalam tugas akhir ini dirancang separator untuk memisahkan cairan dari uap yang akan masuk ke dalam turbin tekanan rendah. Separator yang dirancang adalah tipe Weber separator.