Investasi TI di organisasi profit merupakan hal yang wajar dewasa ini, mengingat TI telah menjadi suatu bagian
gaya hidup yang tidak terpisahkan di kalangan masyarakat. Penggunaan produk TI dirasakan sangat membantu
dalam hal mobilitas dan efektifitas kerja perusahaan. Investasi TI yang dilakukan seringkali muncul dengan
angka besar-besaran. Sementara untuk pengukuran keuntungannya, kebanyakan organisasi profit berfokus pada
keuntungan secara finansial, namun jika ditanyakan tentang manfaatnya, lebih khusus manfaat yang bersifat
intangible, biasanya perusahaan tidak dapat memberikan data yang sesuai. Metode Information Economics
muncul untuk menjawab kebutuhan tersebut , dengan menggabungkan perhitungan dari segi finansial dan nonfinansial
untuk menilai dan melakukan justifikasi terhadap investasi TI