digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Struktur modal perusahaan perlu dikelola dengan optimal karena akan menghasilkan dampak yang besar terhadap nilai perusahaan (firm value). Salah satu sumber pendanaan yang digunakan perusahaan yaitu hutang. Obligasi sebagai salah satu jenis hutang yang berasal dari pasar modal. Perusahaan akan berusaha mendapatkan peringkat kredit (credit rating) untuk menilai kemampuannya dalam memenuhi kewajiban. Perbedaan credit rating akan menghasilkan cost dan benefit yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan struktur modalnya. Saat ini, telah ada regulasi yang mengatur institusi-institusi finansial yang menghimpun dan mengelola dana dari nasabahnya agar berhati-hati dalam berinvestasi obligasi. Regulasi-regulasi tersebut yaitu Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan no. PER-02/BL/2009 tentang pedoman perhitungan batas tingkat solvabilitas minimum bagi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, Peraturan Bank Indonesia no. 7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum, dan Peraturan Menteri Keuangan no. 199/PMK.010/2008 tentang investasi dana pensiun. Penelitian ini mengkaji signifikansi credit rating terhadap struktur modal di Indonesia periode 2003-2008. Perusahaan-perusahaan yang dikaji yaitu perusahaan-perusahaan nonfinansial. Perusahaan finansial tidak dikaji karena terdapat perbedaan struktur pencatatan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu credit rating-capital structure (CR-CS) theory dan pecking order theory. CR-CS theory menyatakan bahwa credit rating berkaitan dengan cost dan benefit terhadap perusahaan. Sedangkan pecking order theory menjelaskan keputusan pendanaan perusahaan berdasarkan prioritas. Berdasarkan 2 teori tersebut, perusahaan-perusahaan Indonesia tidak mempertimbangkan credit rating sebagai faktor dalam menentukan struktur modal. Perusahaan tidak memberikan perhatian terhadap cost dan benefit yang diakibatkan oleh perubahan credit rating. Perusahaan-perusahaan Indonesia seharusnya memberi perhatian terhadap credit rating dan struktur modal. Dengan credit rating yang baik, perusahaan memiliki peluang yang besar mendapatkan hutang dengan cost yang rendah. Credit rating yang baik dan Struktur modal yang optimal selanjutnya akan menghasilkan firm value yang maksimal.