digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Timbal(II), tembaga(II) dan nikel(II) merupakan golongan logam berat yang berbahaya, dikarenakan sifatnya yang beracun dan dapat mengganggu kemampuan saraf pada otak. Metode analisis logam berat telah banyak dilakukan seperti ekstraksi cair-cair, pengendapan, ekstraksi fasa padat, dan kromatografi penukar ion. Dalam percobaan ini dilakukan analisis dengan metode kromatografi kolom menggunakan zeolit MFI sebagai material pemisah yang akan memisahkan campuran Cu2+ dan Pb2+ serta Cu2+ dan Ni2+ . Prinsip dasar elusi ini karena perbedaan ukuran kation logam terhadap ukuran pori material zeolit. Zeolit MFI (ZSM-5) disintesis pada awalnya pada suhu 90oC (via non-hydrotermal method) dengan perbandingan Si/Al=100, H20/Si=11.69, NaOH/Si=0.14 dan Tpa-Br/Si=0.086. Kemudian dimasukkan oven selama 4 hari. Zeolit yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan XRD, SEM dan adsorpsi N2. Proses pemisahan Cu2+ dan Pb2+ serta Cu2+ dan Ni2+ menggunakan kromatografi kolom, dengan fasa umpan masing-masing 10 ppm dan diinjeksi dengan volum tertentu secara kontinu (teknik frontal) dan ditampung pada setiap tabung mikro sebanyak 1 ml untuk eluat yang keluar. Didapatkan bahwa logam tembaga(II) tertahan pada material zeolit dengan efisiensi pemisahan sekitar 30-40%, sedangkan sebagian besar timbal(II) dan nikel(II) lolos dari penjebakan oleh pori zeolit yang diidentifikasi melalui pengukuran SSA. Selanjutnya, dilakukan karakterisasi dengan SEM-EDS untuk mengevaluasi kemungkinan adanya kation logam Pb2+, Cu2+, dan Ni2+ dan difraksi sinar-X untuk melihat komposisi utama penyusun material hasil sintesis.