digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 Ario Witjakso
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Pengontrol neuro-fuzzy (NFC) yang menirukan invers dari sistem dinamik merupakan salah satu alternatif pengganti sistem pengontrol konvensional dalam mengatasi masalah terjadinya osilasi pada keluaran sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang diaplikasikan untuk Listrik Rumah Desentralisasi SHS Solar Home System). Selain itu kemampuan untuk memanfaatkan kelebihan energi matahari serta kemudahan dalam pengembangannya dimasa mendatang merupakan pertimbangan didalam memilih pengontrol ini. Pada tesis ini akan dibuat studi perancangan NFC yang dapat belajar sendiri dalam menentukan parameter-parameternya berdasarkan aturan sistem inferensi fuzzy struktur ANFIS (Adaptive Network Based on Fuzzy Inference System). Pembentukan parameter pengontrol didalam proses belajar sangat tergantung kepada metode pelatihan dan data masukan yang diberikan. Metoda pelatihan menggunakan kaidah rambat mundur (back propagation) seperti pada jaringan syaraf tiruan, sedangkan untuk melengkapi data pelatihan, dibuat model SHS yang dibangun dari gabungan model-model subkomponennya seperti model fotovoltaik, model batere dan lainnya. Model fotovoltaik dengan galat RMS (root mean square error) sebesar 0.0072 dan model batere asam timbal dengan galat pada kondisi pengisian dan pengosongan masing-masing sebesar 0.0865 dan 0.0053, dipakai untuk membuat sebuah model pengontrol NFC yang dirancang mempunyai dua masukan yang masing-masing mempunyai 5 buah fungsi derajat keanggotaan berbentuk fungsi Bell diperluas, dan satu keluaran sera 25 aturan fuzzy. Pemilihan masukan dilakukan untuk masing-masing 3, 4 dan 5 fungsi derajat keanggotaan, setelah proses pelatihan sampai 2000 kali, pengontrol ini menghasilkan galat RMS masing-masing sebesar 2.404, 0.700, 0.689 secara berurutan. Pada simulasi SHS menggunakan NFC dengan masing-masing masukan mempunyai 5 fungsi derajat keanggotaan diketahui bahwa sistem ini memerlukan beban semu/tambahan didalam proses pengendalian, walaupun demikian pengontrol ini dapat mengurangi osilasi dan dapat menambahkan energi tersimpan di batere sebesar 13% lebih baik dibandingkan dengan pengontrol konvensional pada arus pengisian 1 Ampere.