digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998_TS_PP_SURYANITA_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Eksitasi yang bekerja pada bangunan dapat menimbulkan benturan dengan bangunan disebelahnya jika jarak antar keduanya tidak mencukupi untuk respon getaran bebasnya. Benturan yang terjadi dapat menimbulkan amplifikasi gaya-gaya dalam pada elemen struktur dan gaya tumbukan pada zona kontak yang biasanya belum diperhitungkan dalam perencanaan awal, sehingga dapat menimbulkan kerusakan dan keruntuhan bangunan. Bangunan yang berbenturan dimodelkan sebagai MDOF diskret dengan analisis dinamik dilakukan dengan metode superposisi modal untuk melepaskan ikatan antar ,derajat kebebasan, yang mana setelah terurai analisis dilanjutkan secara numerik dengan metode Runge Kutta. Parameter yang divariasikan adalah massa model, kekakuan model, kekakuan bentur dan jarak (gap) awal antar bangunan. Hasil kajian memmjukan gaya tumbukan akan meningkat dengan berkurangnya jarak (gap) awal antar bangunan dan jarak minimum antar bangunan yang diperoleh bernilai kurang dari jumlah nilai mutlak simpangan relatif maksimum kedua bangunan di bawah beban gempa rencana sehingga dengan diketahuinya jarak minimum antar bangunan maka benturan dapat dihindari.