Self-Potential (SP) merupakan salah satu metode geolistrik yang paling lama dan masih sering digunakan pada berbagai aplikasi geofisika. Ketika metode SP dapat membahas mengenai aliran primer, dalam hal ini seperti aliran panas atau aliran fluida, SP sering digunakan untuk mendeteksi atau mengamati sistem hidrotermal. Pengembangan interpretasi SP secara kuantitatif dengan menggunakan model komputasi masih dibutuhkan untuk memberikan interpretasi yang lebih baik untuk struktur permukaan yang kompleks dan permasalahan aliran terkopel yang diakibatkan konveksi hidrotermal. Model ini merupakan pengaruh efek-efek elektrokinetik yang secara keseluruhan membutuhkan model kecepatan, model parameter terkopel (crosscoupling), dan konduktivitas listrik. Dengan model kecepatan dan berbagai parameter fisika, algoritma arus konveksi dan arus listrik digunakan untuk menghitung sumber arus listrik dan nilai self- potential.