Sebuah pesawat mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada nose landing gear. Pemeriksaan menunjukkan patahnya axle sebelah kiri dan kanan serta pecahnya outer bearing sebelah kiri dan kanan. Ada dua perkiraan sekenario kecelakaan pesawat, yaitu pesawat mendarat nose down, dan pesawat mendarat normal, kemudian nose landing gear terbanting ke landasan.
Tugas sarjana ini akan membuktikan kebenaran dari kedua skenario tersebut dengan cara menganalisis tegangan yang terjadi pada komponben penyebab kegagalan, yaitu roller bearing. Dengan menganalisis besarnya beban penyebab kegagalan, diharapkan sikap pesawat (attitude) waktu mendarat dapat diketahui.
Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan kegagalan komponen untuk menentukan skenario kecelakaan. Setelah skenario kecelakaan diketahui, penelitian dilanjutkan ke tahap pembuatan model dan analisis tegangan. Analisis dilakukan dengan dua cara, yaitu perhitungan metode mekanika teknik dengan rumus Tegangan Kontak Hertz dan pemodelan elemen hingga dengan menggunakan software MSC. Nastran 4.5.
Pada pemodelan elemen hingga, tegangan kontak Hertz dimodelkan menggunakan gap element. Hasil analisis tegangan yang menghasilkan besarnya beban penyebab pecahnya
bearing berhasil membuktikan skenario kecelakaan yang mungkin terjadi. Selain itu, perbandingan terhadap hasil pemodelan elemen hingga dan perhitungan mekanika teknik
berhasil mendapatkan metode analisis tegangan yang paling tepat digunakan untuk penyelesaian kasus seperti ini.
Analisis tegangan menunjukkan, bahwa untuk memodelkan kegagalan pada inner race sebuah tapered roller bearing dapat dilkaukan menggunakan baik metode mekanika teknik dan metode elemen hingga. Dari pemodelan tersebut, diketahui besar beban penyebab pecahnya tapered roller bearing.