Pelapisan kuningan adalah proses melapisi kuningan (paduan Cu-Zn) pada permukaan logam lain dengan menggunakan reaksi elektrokimia. Pada umumnya, proses pelapisan kuningan digunakan untuk menambah nilai dekoratif dari logam yang dilapis. Dalam penelitian ini, saya menggunakan larutan elektrolit dengan 100 g ZONAX BRASS SALTTM (serbuk CuCN-ZnO) dan amonia 20 ml yang diperoleh dari PT. SBT, serta memvariasikan tegangan dari 1 ̉̉ 3,5 v, waktu dari
1,5 ̉̉ 3,5 menit, dan perlakuan agitasi dengan gelembung udara atau pergerakan katoda pada pelat baja ST-37 yang berprofil U. Kemudian, hasil dari proses pelapisan kuningan tadi dianalisis dengan pengamatan visual dan dikarakterisasi dengan pengujian kekerasan, ketebalan, dan komposisi.
Dari analisa yang dilakukan, disimpulkan bahwa tegangan proses yang menghasilkan warna yang paling baik adalah yang paling rendah yaitu 1v. Waktu proses untuk aplikasi dekoratif yang paling baik adalah 1,5 menit karena lapisan
kuningan hanya memberikan efek warna, jadi yang diperlukan adalah waktu yang paling minimum untuk melapisi seluruh permukaan sampel. Agitasi dapat meningkatkan jumlah kandungan Zn sehingga komposisi Cu-Zn lapisan 50-50,
apalagi larutan yang digunakan membentuk ion kompleks dengan anion yang sama pada Cu maupun Zn. Komposisi lapisan yang dihasilkan tidak homogen karena ketidakstabilan rapat arus yang terjadi akibat tegangan proses yang tetap. Unsur Zn yang lebih banyak diakibatkan oleh penambahan amonia yang berlebih pada larutan elektrolit. Pengujian kekerasan dengan Microvickers 0,2 kg dari atas permukaan sampel dan pengujian ketebalan dengan coating tester Digi-Derm merk Mitutoyo tidak valid karena lapisan kuningan yang terbantuk sangat tipis (0,261 Ξm). Efek agitasi yang paling baik untuk menghindari adanya blister belum bisa dipastikan karena lapisan kuningan yang sangat tipis sehingga tidak memungkinkan uji rekat. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami mekanisme pelapisan kuningan secara lebih rinci.