digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nanomedicine menggunakan silika nanopartikel mesopori sebagai zat pembawa obat generasi baru karena memiliki luas permukaan yang besar sehingga ideal membawa sejumlah besar agen biogenik. Dalam penelitian ini, material silika nanopartikel mesopori telah dipelajari secara intensif. Nanosilika sebagai pembanding disintesis menggunakan metode Stoeber yang didasarkan pada hidrolisis dan kondensasi tetraetil ortosilikat (TEOS) dengan menggunakan katalis ammonia dalam kondisi basa lemah (pH 9-10). Dari metode Stoeber ini dihasilkan silika nanopartikel dengan ukuran 40-60 nm dengan nilai BET luas permukaan sebesar 477 m2/g. Silika nanopartikel mesopori disintesis dengan memodifikasi metode Stoeber dengan menggunakan surfaktan kationik. Benzalkonium Klorida (sanisol) digunakan sebagai surfaktan kationik yang bertujuan untuk mencegah agregasi dari nanopartikel yang terbentuk sehingga dapat membentuk partikel yang lebih kecil dengan luas permukaan lebih besar disertai adanya pori meso. Nitrogen fisisorpsi menunjukkan hasil BET luas permukaan sebesar 1159 m2/g. Berdasarkan besarnya luas permukaan, diasumsikan bahwa surfaktan kationik Benzalkonium Klorida dapat mengarahkan pembentukan mesopori intrapartikel. Silika nanopartikel Stoeber tidak menunjukkan karakteristik mesopori intrapartikel tetapi menunjukkan pori interpartikel berdasarkan hasil visualisasi dari Scanning Electron Microscopy (SEM).