Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) adalah sebuah kendaraan yang memanfaatkan energi listrik dan energi fosil sebagai sumber energi penggeraknya. Umumnya, Energi listrik pada HEV ditampung oleh baterai jenis lithium, karena kemampuannya dalam menampung energi listrik dalam jumlah besar dengan volume yang relatif kecil. Namun, baterai lithium memiliki daerah aman operasinya di beberapa parameter seperti arus, tegangan dan temperatur, yang dapat merusak baterai apabila dioperasikan diluar daerah tersebut. Oleh karenanya, pemantauan kondisi baterai menjadi salah satu komponen penting pada sistem pengaturan energinya.
Parameter penting baterai diantaranya adalah nilai SOC (State of Charge) dan SOH (State of Health). Metode yang umum digunakan untuk menghitung nilai SOC adalah Coulomb Counting. Kendala ditemukan saat perhitungan SOC belum bisa dilakukan secara waktu-nyata (real time). Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah metode yang akurat dan real time dalam proses estimasi nilai SOC dan SOH, sehingga bisa diterapkan pada PHEV.
Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan model baterai pada proses estimasi SOC dengan metode kalman filter dan unscented kalman filter, dan mengujinya dengan cara membandingkan dengan nilai SOC yang diperoleh dari metode coulomb counting. Pengujian yang dilakukan meliputi perbandingan nilai SOC estimasi dengan nilai SOC coulomb counting dan estimasi nilai SOH. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan antara nilai SOC melalui estimasi menggunakan dual kalman filter, dengan nilai SOC melalui perhitungan menggunakan coulomb counting menghasilkan galat sebesar 0,2%. Hal ini menunjukkan bahwa proses estimasi menggunakan dual kalman filter telah berhasil dilakukan, dan oleh karenanya, proses pencarian nilai SOC secara waktu-nyata dapat dilakukan. Sedangkan pada proses estimasi SOH baterai, diperoleh nilai SOH sebesar 98,8% pada siklus ke-9, dengan asumsi bahwa pada siklus ke-1, kondisi SOH = 100%, menggunakan metode capacity fade.