digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pulau Sulawesi yang memiliki daerah patahan terbanyak di wilayah timur Indonesia sarat dengan aktivitas tektonik. Hal itu karena pulau Sulawesi merupakan bagian dari wilayah Indonesia Timur yang berada pada kawasan pusat pertemuan tiga (3) lempeng tektonik yaitu lempeng Hindia-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Hasil dari aktivitas tektonik yang terjadi yaitu terbentuknya sesar yang tersebar di wilayah pulau Sulawesi, salah satunya sesar yang cukup aktif yaitu sesar Palu – Koro yang berada di wilayah Sulawesi Tengah.Sesar Palu-Koro sebagai salah satu bagian dari studi geodinamika dapat diamati pergerakannya secara teliti dengan menggunakan GPS (Global Positoning System). Berdasarkan data pengamatan GPS pada tahun 2005, 2006, dan 2007, titik-titik pengamatan GPS yang tersebar di sekitar sesar mengalami pergerakan horizontal yang berkisar antara 10 – 30 mm/tahun. Hasil vektor pergerakan sesar juga memperlihatkan bahwa sesar Palu-Koro ini termasuk kedalam jenis sesar geser mengiri (Left-lateral-strike-slip fault).Analisis deformasi dalam Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengindikasi pola pergerakan deformasi sesar, serta menghitung laju geser (slip rate) maupun kedalaman bidang sesar yang terkunci (locking depth). Berdasarkan penghitungan, sesar Palu-Koro memiliki laju geser sebesar 32-36 mm/tahun yang terkunci pada kedalaman 5-6 km. Analisis deformasi ini bermanfaat untuk memprediksi kekuatan gempa bumi yang terjadi di sekitar sesar dalam jangka waktu yang panjang.