digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses-proses bisnis yang baik dapat diperoleh apabila dalam proses pembuatannya digunakan rangka kerja (framework) yang baik dan teruji. Penggunaan kakas-kakas yang tidak terintegrasi hanya membantu dalam membuat salah satu aspek dari proses bisnis saja, sementara pemikiran dan metodologi pembuatan proses yang benar diserahkan pada orang-orang yang diberikan tanggung jawab.Oleh karena itu, terdapat kebutuhan akan suatu kakas perangkat lunak yang terintegrasi yang dapat mengimplementasikan framework bisnis yang benar ke dalam proses bisnis. Rangka kerja peningkatan proses bisnis salah satunya adalah Business Process Management (BPM) Framework. Rangka kerja BPM terdiri dari sepuluh fase, yaitu organization strategy, process architecture, launch pad, understand, innovate, people, develop, implement, realize value, dan sustainable performance.Implementasi BPM dalam organisasi memerlukan pendekatan yang terstruktur dan terarah sehingga dapat terlaksana dan berhasil. Analisis yang dilakukan terhadap kesepuluh fase BPM menunjukkan bahwa rangkaian fase-fase mulai dari yang pertama sampai yang terakhir memiliki rangkaian input-output informasi antar fase.Perangkat lunak yang dibuat memanfaatkan hubungan ini untuk menuntun pengguna agar dapat melaksanakan proyek BPM dengan terarah dan terstruktur. Hasil implementasi perangkat lunak akan menunjukkan bahwa proses pembuatan dokumen-dokumen informasi untuk setiap fase yang dilakukan berdasarkan fase-fase BPM dapat membantu pengguna untuk meningkatkan proses-proses bisnis organisasi yang diperlukan.