digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan yang sering dihadapi pada suatu penampilan angklung adalah pendistribusian angklung kepada pemain agar setiap pemain tidak memegang angklung yang bentrok. Bentrok adalah suatu keadaan ketika seorang pemain harus memainkan lebih dari satu buah angklung yang dipegangnya pada waktu yang bersamaan. Permasalahan ini diselesaikan dengan metode tonjur. Kita dapat mengetahui pasangan main dan banyaknya main dari setiap nomor angklung yang kemudian dijadikan pertimbangan untuk mendistribusikan angklung kepada pemain. Dengan menggunakan graf, lagu yang dimainkan dimodelkan menjadi suatu graf G dimana titik merupakan nomor angklung dan sisi menyatakan bentrok. Pasangan main dari setiap nomor angklung dapat diketahui melalui matriks ketetanggaannya. Pendistribusian angklung kepada pemain diselesaikan dengan metode vertex colouring pada graf G. Minimum warna yang digunakan merepresentasikan jumlah pemain minimum. Jika jumlah pemain yang ada kurang dari jumlah pemain minimum, maka himpunan angklung yang belum dibagikan akan diberikan kepada pemain yang ada sedemikian sehingga bobot bentrok yang dihasilkan minimal. Distribusi angklung dengan bobot bentrok minimal diselesaikan dengan menggunakan metode heuristik.