digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2010 TA PP GHAISANI NABILA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

COVER GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA GHAISANI NABILA
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

Perencanaa pembangunan Kampus Riset Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Delta merupakan kerjasama antara ITB dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi yang akan dilaksanakan pada lahan seluas 40 Ha. Rencana pembangunannya meliputi perencanaan jumlah air bersih yang akan digunakan baik domestik maupun non-domestik di setiap bangunan, sehingga timbulan air buangan dapat diperkirakan. Maka dari itu diperlukan perencanaan penyaluran dan pengolahan air buangan. Sistem penyaluran air buangan ditujukan untuk mengalirkan air buangan dari setiap fasilitas menuju tempat pengolahan terakhirmelalui sistem perpipaan, sedangkan pengolahan air buangan bertujuan untuk mengolah air buangan agar aman ketika di buang ke Lingkungan. Perencanaan dimulai dengan memilih sistem Penyaluran dan pengolahan air buangan yang cocok diterapkan di Kampus Riset kemudian data-data yang dibutuhkan disusun sebagai dasar perencanaaan. Sistem penyaluran air buangan direncanakan menggunakan sistem sanitasi setempat menggunakan sistem penyaluran riol kecil. Sistem pengolahan yang direncanakan pada setiap gedung akan menggunakan fasilitas tangki septik, kemudian air limpahannya akan diolah di dalam biofilter, dan kemudian akan masuk ke dalam sumur resapan, sisa limpahan dari sumur resapan kemudian dialirkan menuju kolam aerasi sebagai unit pengolahan terakhir. Efluen yang keluar dari sumur resapan diharapkan memiliki kadar organik yang sudah turun dengan efisiensi sebesar 90% - 95 % . Proses dalam kolam aerasi adalah injeksi udara untuk menurunkan kadar organik yang masih tersisa.